Jernihnya Sebuah Kedermawanan

Seorang laki-laki dari kaum Quraisy bercerita : Suatu ketika, Muhammad bin Al-Munkadir dari Bani Taim bin Murrah, Seorang penduduk Madinah yang ahli hadist dan sangat zuhud,pergi untuk berhaji bersama kawan-kawannya. Sebelum berangkat, ia bersedekah kepada orang-orang, hingga semua barang miliknya habis, yng tersisa hanya baju yang dipakainya.

Dalam perjalan, rombingan Muhammad bin Al-Munkadir itu singgah di sebuah telaga yang mata airnya sangat jernih. "Kita sudah tidak memiliki apa-apa, sisa uang kita hanya tinggal satu dirham saja" kata pemimpin rombongan itu. Mengetahui hal itu, Muhammad bin Al-munkadir meneriakkan bacaab 'talbiyah' yang kemudian di ikuti oleh semua kawan-kawannya, bahkan juga semua orang yang singgah di telaga itu.

Diantara orang-orang yang singgah di telaga itu ada muhammad bin Hasyi,, seorang yang pernah di angkat oleh Hisyam bin Abdul Malik sebagai gubernur di Makkah dan Tif pada tahun 114 Hijriyah. Ketika Al-Walid berkuasa, Muhammad bin Hisyam si pecat dan di turunkan dari jabatnnya.

Setelah mendengar suara talbiyah menggema, muhammad bin hisyam berkata : "Demi allah, aku yakin di sekitar telaga ini ada muhammad bin Al-munkadir. Cobalah kalian cari dia."

Beberapa anak buah muhammad bin hisyam kemudian mendekati rombongan yang meneriakkan bacaan talbiyah, dan kenyataannya memang benar bahwa muhammad bin Al-munkadir memang benar berada di tempat itu.

Orang-orang yang di beri tugas itu kemudian kembali dan melapor kepada muhammad bin Hisyam, bahwa orang yang di carinya ada di rombongan itu.

"Aku kira dia telah kehabisan bekal dan uang. Bawalah uang sebanyak 400 dirham dan berikan kepadanya," Perintah Muhammad bin Hisyam kepada anak buahnya.