Propolis merupakan bahan campuran kompleks yang terdiri dari malam,
resin, balsam, minyak dan polen. Propolis digunakan oleh lebah untuk
menambah sarang mereka dan melindung sarang dari berbagai unsur asing
seperti bakteri, virus, jamur maupun predator.
Sebagai pelindung sarang, propolis memiliki efek antimikroba yang sangat tinggi, hingga pernah ditemukan bangkai tikus dalam sarang lebah yang tetap utuh meski telah berumur 5 tahun.
Propolis lebah kaya akan kandungan antibakteri, anticendawan, dan antivirus, sehingga sangat efektif bila digunakan untuk mengatasi diabetes, stroke, hepatitis, tuberkulosis, dan tentu saja kanker. Lalu bagaimana cara kerja propolis membasmi sel-sel kanker?
Menjelang tutup tahun ini dunia dikejutkan dengan kabar meninggalnya Eva Ekvall, mantan juara kontes kecantikan Venezuela sekaligus juara ke-3 kontes ratu sejagat 2001. Ekvall meninggal di rumah sakit Houston Texas karena kanker payudara. Model berusia 28 tahun ini akhirnya menyerah setelah berjuang selama hampir 2 tahun.
Seperti kebanyakan kasus kanker payudara, Ekvall pun terlambat saat mengetahui dirinya telah terjangkiti kanker. Benjolan pada payudara pada awalnya hanya dianggap sebagai gejala normal akibat kehamilan. Namun begitu dokter memberikan diagnosa pada Februari 2010, barulah ia tersadar, ancaman maut telah berada di depan mata.
Kanker payudara memang masih menjadi momok paling menakutkan bagi wanita. Bahkan bagi kaum hawa, kanker payudara merupakan pembunuh nomor wahid yang sangat menakutkan. Yang lebih menakutkan, kanker payudara tidak hanya puas dengan “menjamah” payudara wanita saja, namun juga metastatis ke organ-organ tubuh lainnya.
Sebuah kasus terjadi di Surabaya dimana ada seorang wanita menderita kanker payudara stadium III. Sel-sel kanker tidak puas hanya “menginvasi” payudara saja namun merambat ke lever hingga terjadilah sirosis atau kanker hati. Sebagaimana kanker pada umumnya, stadium III ditandai dengan gejala khas berupa rasa sakit yang hebat bagai tusukan ribuan jarum. Usai menjalani tes kadar CA15-3, untuk mengetahui antigen tumor payudara, pasien mendapat kenyataan yang begitu menyakitkan. Kadar CA yang semestinya maksimal 30U/ml, ternyata mencapai 172,95 U/ml. Pada kondisi seperti ini dokter memberikan prediksi bahwa kemungkinan sembuh hanya 5%.
Tapi apa mau dikata? Kecewa, sedih atau marah tentu tidak akan menyelesaikan masalah. Bagaimanapun life must go on. Pilihan pun jatuh pada bipsi dan kemoterapi seperti yang disarankan dokter. Biaya untuk sekali biopsi Rp. 3,5 juta sementara kemoterapi membutuhkan Rp. 6 juta untuk sekali terapi. Padahal yang disarankan dokter setidaknya menjalani 8 kali kemoterapi. Hasilnya tentu bukan angka yang kecil, apalagi untuk kalangan menengah ke bawah.
Setelah menjalankan terapi mahal itu, kanker hati dinyatakan sembuh oleh dokter. Namun bencana belumlah usai. Pasien terkejut ketika mendapati benjolan lain di payudara yang kian hari kian membesar. Dokter pun menyarankan untuk dilakukan pengangkatan payudara, satu hal yang tentu tidak dapat diterima seorang wanita dengan mudah. Pada kondisi seperti ini, kebanyakan pasien mulai melirik ke terapi herbal.
Pilihan pun jatuh pada propolis yang dicampur madu dan royal jelly. Seperti kata Ibu Kartini, “habis gelap terbitlah terang”, pasca mengkonsumsi herbal tersebut sebanyak 3 kali satu sendok makan dalam jangka waktu tertentu, benjolan payudara yang semula mencapai 4 cm berangsur mengecil hingga 0,5 cm. Rasa sakit pada tubuh pun berangsur hilang. Hilang dokter terheran-heran dengan efek yang ditimbulkan sejak mengkonsumsi propolis.
Artikel ini dipersembahkan oleh :
SUPER HERBAL | Plus Bee Pollen, Royal Jelly & Habatussauda
Komposisi : Propolis, Bee Pollen, Habatussauda & Royal Jelly
Isi : 60 kapsul
Kemasan : Cangkang Kapsul Halal, MUI No.01131042820909
DEPKES RI No. 448.3/18/161008/Was-PPTSP
Sebagai pelindung sarang, propolis memiliki efek antimikroba yang sangat tinggi, hingga pernah ditemukan bangkai tikus dalam sarang lebah yang tetap utuh meski telah berumur 5 tahun.
Propolis lebah kaya akan kandungan antibakteri, anticendawan, dan antivirus, sehingga sangat efektif bila digunakan untuk mengatasi diabetes, stroke, hepatitis, tuberkulosis, dan tentu saja kanker. Lalu bagaimana cara kerja propolis membasmi sel-sel kanker?
Menjelang tutup tahun ini dunia dikejutkan dengan kabar meninggalnya Eva Ekvall, mantan juara kontes kecantikan Venezuela sekaligus juara ke-3 kontes ratu sejagat 2001. Ekvall meninggal di rumah sakit Houston Texas karena kanker payudara. Model berusia 28 tahun ini akhirnya menyerah setelah berjuang selama hampir 2 tahun.
Seperti kebanyakan kasus kanker payudara, Ekvall pun terlambat saat mengetahui dirinya telah terjangkiti kanker. Benjolan pada payudara pada awalnya hanya dianggap sebagai gejala normal akibat kehamilan. Namun begitu dokter memberikan diagnosa pada Februari 2010, barulah ia tersadar, ancaman maut telah berada di depan mata.
Kanker payudara memang masih menjadi momok paling menakutkan bagi wanita. Bahkan bagi kaum hawa, kanker payudara merupakan pembunuh nomor wahid yang sangat menakutkan. Yang lebih menakutkan, kanker payudara tidak hanya puas dengan “menjamah” payudara wanita saja, namun juga metastatis ke organ-organ tubuh lainnya.
Sebuah kasus terjadi di Surabaya dimana ada seorang wanita menderita kanker payudara stadium III. Sel-sel kanker tidak puas hanya “menginvasi” payudara saja namun merambat ke lever hingga terjadilah sirosis atau kanker hati. Sebagaimana kanker pada umumnya, stadium III ditandai dengan gejala khas berupa rasa sakit yang hebat bagai tusukan ribuan jarum. Usai menjalani tes kadar CA15-3, untuk mengetahui antigen tumor payudara, pasien mendapat kenyataan yang begitu menyakitkan. Kadar CA yang semestinya maksimal 30U/ml, ternyata mencapai 172,95 U/ml. Pada kondisi seperti ini dokter memberikan prediksi bahwa kemungkinan sembuh hanya 5%.
Tapi apa mau dikata? Kecewa, sedih atau marah tentu tidak akan menyelesaikan masalah. Bagaimanapun life must go on. Pilihan pun jatuh pada bipsi dan kemoterapi seperti yang disarankan dokter. Biaya untuk sekali biopsi Rp. 3,5 juta sementara kemoterapi membutuhkan Rp. 6 juta untuk sekali terapi. Padahal yang disarankan dokter setidaknya menjalani 8 kali kemoterapi. Hasilnya tentu bukan angka yang kecil, apalagi untuk kalangan menengah ke bawah.
Setelah menjalankan terapi mahal itu, kanker hati dinyatakan sembuh oleh dokter. Namun bencana belumlah usai. Pasien terkejut ketika mendapati benjolan lain di payudara yang kian hari kian membesar. Dokter pun menyarankan untuk dilakukan pengangkatan payudara, satu hal yang tentu tidak dapat diterima seorang wanita dengan mudah. Pada kondisi seperti ini, kebanyakan pasien mulai melirik ke terapi herbal.
Pilihan pun jatuh pada propolis yang dicampur madu dan royal jelly. Seperti kata Ibu Kartini, “habis gelap terbitlah terang”, pasca mengkonsumsi herbal tersebut sebanyak 3 kali satu sendok makan dalam jangka waktu tertentu, benjolan payudara yang semula mencapai 4 cm berangsur mengecil hingga 0,5 cm. Rasa sakit pada tubuh pun berangsur hilang. Hilang dokter terheran-heran dengan efek yang ditimbulkan sejak mengkonsumsi propolis.
Artikel ini dipersembahkan oleh :

Komposisi : Propolis, Bee Pollen, Habatussauda & Royal Jelly
Isi : 60 kapsul
Kemasan : Cangkang Kapsul Halal, MUI No.01131042820909
DEPKES RI No. 448.3/18/161008/Was-PPTSP
Hi, i think that i noticed you visited my site so i came to go back
BalasHapusthe favor?.I am trying to to find issues to improve my website!
I guess its ok to make use of some of your ideas!!
Here is my blog post ... buy adjustable dumbbells online